Namun, anak kedua dari tiga bersaudara itu tidak menyangka bisa meraih IPK sempurna. pasalnya anak dari pasangan I Wayan Berata dan Ni Ketut Kanten itu mengaku, sempat mendapat nilai B untuk salah satu mata kuliah.
Beruntung, nilai B tersebut hanya mata kuliah pilihan, sehingga bisa dihapus karena Made mengambil Mata Kuliah Pilihan lebih banyak dari yang disyaratkan.
Selain meraih IPK yang sangat memuaskan, pria asal Denpasar itu juga tergolong lulus dalam waktu yang cukup cepat, yakni Tiga Tahun Empat Bulan. Waktu ini lebih cepat dibanding dengan rata-rata lulusan sarjana di angkatannya, yaitu Empat Tahun Enam Bulan.
Lantas, apa sebenarnya rahasia dibalik prestasi gemilang Made? Dengan senyum mengembang, Made menuturkan, tidak memiliki resep khusus. Dia hanya datang kuliah tepat waktu dan selalu mendengarkan Dosen saat mengajar agar materi yang disampaikan bisa dimengerti.
Sepulang Kuliah, Made mengaku tidak menghabiskan waktu luangnya untuk belajar. sebaliknya, dia justru menyediakan waktu sekitar satu jam per hari hanya untuk mengerjakan soal materi olimpiade Internasional. Ibarat sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui, materi olimpiade yang dipelajarinya merupakan materi kuliah tingkat lanjut yang belum dia dapatkan di bangku kuliah.
"Karena mau ikut olimpiade, saat awal kuliah saya sudah belajar materi yang seharusnya diajarkan di semester tujuh. jadinya saat kuliah semester 5, 6, atau 7, saya tidak merasa kesusahan dalam penguasaan materinya," urai Made